Ruteyang kami lalui yaitu melalui Cidadap, Jl raya gadog dan belok kiri di pertigaan setelah jembatan bag-bagan ke arah Ujung Genteng. Setelah pertigaan tadi kita akan melintasi area pegunungan dengan pemandangan laut yang indah dibawahnya tapi memiliki medan yang agak rumit menuju daerah Jampang Kulon lalu sebelumnya anda akan menemui Ujung genteng merupakan salah satu daerah yang memiliki panorama wisata yang sangat mempesona, terutama deretan pantainya, walaupun masih berada di jawa barat namun rasanya perjalanan dari Bandung menuju ujung genteng sangatlah melelahkan, selain karena jarak yang kurang lebih 200km, akses menuju ujung genteng yang melewati pegunungan di tambah jalan aspal yang banyak lubang di beberapa titiknya menjadikan perjalanan sangat melelahkan, tapi percayalah sesampainya di ujung genteng rasa lelah tersebut terbayarkan !!Oke kami bertiga berangkat sekitar pukul dari bandung menggunakan sepeda motor, untungnya anak saya gak terlalu rewel walaupun di bawa perjalanan jauh, sabar yah bocil semoga kedepannya bisa pake mobil biar bisa selonjoran disukabumi sekitar kami beristirahat sejenak di sebuah minimarket, cuaca saat itu sedang bagus2nya, cerah merona, membuat perjalanan kami lebih bermakna, yah walaupun kita tahu sedang musim hujan, semoga saja cuaca berpihak kepada kami. Beristirahat sejenakDi minimarket kami numpang ke wc sekalian beli cemilan embel-embel ke wc gratis hehehe, sebenernya si bocil yang beli cemilan, saya sendiri beli bakso tusuk yang nangkring di depan minimarket tersebut, cukup 5k lumayan untuk mengganjal di lanjutkan kembali, mulai masuk ke daerah jampang, perjalanan tidak semulus perjalanan bandung-sukabumi, daerah jampang tepatnya di beberapa titik jampang tengah dan kulon masih banyak jalanan yang berlubang semoga pihak terkait memperbaiki jalanan tersebut karena menjadi salah satu akses menuju selatan sukabumi, oh yah sebelum memasuki daerah jampang sebaiknya isi dulu bensin sampai penuh, karena setahu saya SPBU terakhir sebelum masuk daerah jampang yaitu di cikembar jampang tengah, sehabis itu tidak ada pom bensin besar hingga jampang kulon, kan gak lucu di tengah hutan kita kehabisan bensin hutan, rumah penduduk, hutan lagi, begitukah kira2 perjalanan melewati jampang, untung cuaca waktu itu sedang cerah jadi tidak terlalu horor saat melewati pukul kami tiba di surade, tinggal setengah jam lagi menuju ujung genteng, awalnya pengen istirahat sejenak sebari makan siang karena pantat sudah mulai panas, namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya kami putuskan untuk istirahat di dekat ujung genteng aja menuju Ujung GentengSebelum memasuki ujung genteng kami melewati perkebunan kelapa yang memanjakan mata, cuacapun sangat mendukung, nah pas kami tiba di pintu masuk ujung genteng, tidak ada petugas yang menyetop kami, yaudah sayapun langsung tancap gas pelan-pelan saja naluri gratisan, seperti layaknya warlok wkkwkwkw, memang terlihat waktu itu wisawatan cenderung sepi padahal weekeend, mungkin karena lokasi ujung genteng sendiri jauh dari jakarta dan bandung, membutuhkan effort yang lebih untuk bisa lelah terbayarkan ketika sudah memasuki area pantai, oh yah, sebelum menuju penginapan, kami-pun istirahat sejenak di sebuah warung bakso, memang paling pas siang-siang panas gini makan bakso, harga baksonya 15k/ di penginapan pukul kami langsung di sambut oleh si empunya penginapan, namanya teteh ade orangnya helpfull dan ramah, oh yah nama penginapnnya villa sunset ujung genteng, kami pilih kamar paling murah, seharga 200rb harga weekend, selling pointnya, langsung menghadap pantai cibuaya dan berada di pusat keramaian pantai. sedikit review nih mengenai kamarnya kami pilih kamar camar seperti rumah panggung, terdapat balkon tempat nongkrong di luar, kipas angin, kamar mandi dalam, tv namun tidak nyala, air mineral gratis, free wifi lumayan kenceng untuk ukuran pantai, oh yah habis itu lantainya menggunakan bilik bambu, saya pikir terlihat norak, namun ternyata saya malah menyukainya ketimbang lantai keramik, karena biasanya kalau di pantai, kaki atau badan kita pasti akan menempel pasir2 yang akan terbawa hingga penginapan dan cenderung tertinggal di dalam kamar, nah beda dengan lantai bilik ini, layaknya keset, tidak meninggalkan jejak alias gampang untuk di bersihkan, jadi gak lengket2 deh selama di kamar. pengalaman yang menyenangkan pokoknya..Baru sampai bangetVilla sunset ujung gentengJam kami-pun jalan-jalan di sekitar pantai cibuaya, airnya sedang surut hingga garis pantainya menyentuh koral, jadi kurang cocok untuk bocil bermain air, namun pemandangannya sangat indah !! Setelah bermain-main sebentar, akhirnya kami pindah spot, ke bagian timur pantai ujung genteng, rencananya akan sedikit nostalgia ke tempat yang dulu pernah kamikunjungi waktu bocil masih dalam perut depan penginapan, Pantai cibuayaPantai cibuaya Ujung GentengKondisi sekarang tentu berbeda dengan kondisi beberapa tahun sebelumnya, banyak faktornya apalagi menyangkut dengan alam, masih di tempat yang sama namun kali ini dengan kehadiran si bocil, benar-benar nikmat yang sangat indah Allah Ujung Genteng sebelah timurAirnya sedang surutoh yah, karena airnya sedang surut akhirnya kami mencoba jalan2 ke tengah pantai meklihat isi karang-karang, banyak ikan-ikan dan hewan laut lainnya, namun banyak juga bulu babi. hati2 yah !! heheheMencari Bulu babiBulu babiSetelah puas bermain air, kami kembali ke penginapan dan dilanjutkan dengan mandi, sekitar kami pun mencoba menghabiskan waktu jalan-jalan menggunakan sepeda motor sebari mengecek lokasi dan akses jalan menuju pantai pangumbahan ternyata udah bagus, gak kayak dulu, Namun kami sangat beruntung, di waktu yang tepat sedang di adakan pelepasan anak penyu/tukik !! Awalnya sih pas sampai di depan pantai pangumbahan, petugas menyuruh kami untuk buru2 parkir, disitu saya bingung, diam sejenak dan mencerna apa yang di maksud petugas akhirnya sayapun mengerti maksudnya. oke !! kamipun langsung parkir motor lalu buru-buru masuk ke pantai pangumbahan. Tiket masuk pantai pangumbahan 10kOh yah, ini sebenernya keberuntungan yang berasal dari ketidaksengajaan, karena kami berniat hanya untuk nge cek akses jalan saja ke pantai pangumbahan, soalnya jalan ini salah satu tempat "nostalgia", boro2 kepikiran pelepasan tukik, malah kami kira pelepasan tukik esok pagi masuk ke pantai pangumbahan, ternyata sudah ada puluhan bahkan ratusan orang yang berjajar rapih menunggu petugas datang membawa ember yang berisikan tukik, kami yang berjalan masuk ke pantai berbarengan sok-sok'an SKSD dengan petugasnya, kamipun disuruh bergegas mengikuti petugas ngejar petugas kwkwkwkwIni pengalaman pertama kami melihat langsung bayi2 tukik di lepas liarkan ke alam, kegiatan ini hampir ada tiap hari di pantai pangumbahan, juga merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib untuk di kunjungi ketika sedang berada di ujung genteng, oh yah, dari ratusan ekor tukir yang di lepas liarkan disini, tidak semuanya mereka bisa bertahan hidup, hanya 1 % nya saja, karena ketika sudah memasuki laut, bayi2 tukik tersebut menjadi buruan predator liar di alam, maka dari itu penting sekali adanya penangkaran penyu, agar ekosistem laut dapat tetap sudahlah nikmati saja senja di pantai pangumbahan bersama bayi2 tukik yang sangat lucu ini..Pantai pangumbahanPenangkaran penyu pangumbahanTiba kembali penginapan sekitar pukul kami istirahat sejenak dan siap2 makan malam,Malam hari kami habiskan dengan bersantai di depan teras, menikmati suara ombak, dan menikmati pula wisatawan yang baru hari jam pagi kami terbangun dan langsung cari sarapan, untungnya tepat di depan penginapan ada tukang bubur, langsung kami cusss memesan bubur hargnanya 10k sudah kumplit, cukup ramai pembeli karena memang sedikit penjual makanan di pantai ujung genteng ini..Oh yah, setelah sarapan kami bergegas menuju bukit teletabies, lokasinya tidak jauh2 amat dari lokasi kami menginap, sekitar 15 menit perjalanan menggunakan sepeda motor, tidak ada tiket masuk sejauh mata memandang, jadi bukit teletabies ini merupakan hamparan perbukitan yang di tumbuhi rumput hijau dan padang ilalang, jangan heran juga kalau di bukit ini banyak sekali sapi, karena memang cocok dijadikan tempat mengembala sapi karena rerumputan hijau yang melimpah. salah satu spot foto yang wajib di kunjungi saat berada di ujung genteng, layaknya new zealand from west teletabies Ujung GentengSetelah puas menikmati pemandangan di bukit teletabies kamipun kembali ke penginapan, rencananya sebelum bertolak kembali ke bandung kami mampir sejenak ke pantai pasir putih, lokasinya tidak jauh dari pantai pangumbahan, akses jalannya sendiri masih bisa di lalui oleh kendaraan roda 4. Dari penginapan menuju pantai pasir putih hanya membutuhkan waktu 15menit di parkiran kita belum bisa melihat pantai, karena memang harus treking melewati hutan sekitar 150 meteran, dari parkiran sendiri suasana cukup teduh karena memang banyak pepohonan walaupun panas matahari sedang terik-teriknya, tersedia beberapa warung disini jadi jangan khawatir kekurangan logistik yah, oh yah, ada 2 jalur menuju pantai pasir putih ujung genteng ini, yang pertama jalur utama terpendek, namun jalur tersebut sedang tertutup oleh bekas air pasang semalam, sebenernya masih bisa di lewati, hanya sebatas betis orang dewasa, namun kami memilih jalur kering yang agak muter dikit dari parkiran, hanya sekitar 5 menit saja berjalan kami sampai di pantai yang begitu luas dengan pasir pasir putih ujung gentengDisini kalian bebas beraktifitas, oh yah, tidak ada tiket masuk, hanya di kenakan biaya parkir saja, kalau gak salah sih kemaren kena 3k-5k permotor. Menurut kami Pantai pasir putih merupakan salah 1 pantai pasir putih ter debest di jawa barat, tapi perlu di ingat, pantainya gak bisa di pake berenang, hanya bisa bermain ombak di pinggiran saja yah karena ombaknya sangat besar. Ujung genteng begitu istimewa bagi kami, selain keramahan penduduk lokalnya, panorama alamnya selalu membuat terpesona, jika saja akses menuju kesana lebih di prioritaskan, bukan tidak mungkin ujung genteng bisa mengikuti jejak pangandaran yang sudah dulu menjadi modern. Ahhh.. ujung genteng tunggu aku kembali lagi, lagi , lagi dan lagii.....
KABandara melayani rute Bandara-Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Saat ini, ada 20 jadwal keberangkatan KA bandara dari Stasiun Manggarai Catatan ini membuat Bandara Soekarno-Hatta menjadi salah satu airport tersibuk di Indonesia. "Jumlah rute penerbangan tahun ini naik sekitar 43,8 dibandingkan semester I/2021 yang hanya melayani
Jadikali ini saya mau bercerita sedikit nih pengalaman saya ngebolang 5 hari di daerah ujung genteng sukabumi pokonya kalian ga nyesel deh kesana. karena baru lulus sma dan gabut di rumah saya diajak oleh tante saya untuk ikut berlibur ke ujung genteng karena gratis yaudah gass terus dehh ahahahaa. Sayabelum lama baru saja bisa mengendarai sepeda motor hehe Ya ampreettt di usia yang udah sepuh begini baru bisa motor, malu ama sincan! Saya bahkan belum sampai 20 kali mengendarai sepeda motor, namun meteran di dasbor sepeda motor saya udah tembus 2000 ka'em hahah. Iya, saya nekat ke Puncak, sampai ke Majalengka sendirian.
Guemau cerita tentang pengalaman gue waktu ke Ujung Genteng tanggal 28-30 Juli 2011 lalu. Waktu pertama kali gue denger namanya "ujung genteng", yah, di rumah gue juga ada yg kaya gituan. Tapi ini beda tapi touring naik motor. Gue pengen ikut lagi tapi sayang, mereka berangkat sekitar tanggal 3-5 septermber 2011. Gue udah di Jogja tanggal
JembatanNasional Suramadu (singkatan dari Surabaya-Madura) yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Madura semakin memudahkan kita yang berada di Jawa untuk berkunjung ke pulau Madura tanpa harus menaiki kapal penyeberangan. Selain digunakan sebagai jembatan penyeberangan, dengan keindahan struktur jembatannya, Jembatan Suramadu juga dijadikan sebagai salah satu objek wisata baru di Surabaya
. 67 437 144 463 43 222 428 98

rute ke ujung genteng dari jakarta naik motor